Apakah Iblis Bersalah atas Dosa Manusia?
Jutaan manusia hidup di dunia, pasti pernah melakukan perbuatan dosa.
Wajar, manusia, bukan nabi boy.
Tapi kalian sadar gak sih, manusia selalu melimpahkan credit perbuatan dosa yang mereka lakukan itu kepada Iblis atau syetan. Manusia berdalih, mereka melakukan perbuatan dosa itu karna bujuk rayu syetan.
Pertanyaannya, kalo di dunia ini tidak ada syetan, apakah manusia akan tetap melakukan perbuatan dosa? Kan kalo gak ada syetan, otomatis gak ada yang merayu manusia untuk melakukan perbuatan dosa. Berarti logicnya tidak ada syetan tidak ada manusia yang berbuat dosa.
Tapi apakah benar seperti itu?
Yuk kita telusuri lebih dalam dengan mengakses beberapa info penting dari sejarah yang tercatat mengenai hubungan manusia dengan syetan ini. Disclaimer dulu, riset yang saya lakukan ini tidak begitu mendalam, jadi kalo ada kesalahan, tolong bantu di koreksi ya.
Yuk langsung aja kita ulik kisahnya. Jadi, Allah menciptakan Adam dari tanah dan semua mahluk di syurga diperintahkan untuk sujud kepada Adam, semua bersujud, kecuali iblis. Iblis tidak mau bersujud kepada Adam, karna merasa lebih baik dan lebih istimewa di bandingkan Adam. “Gw terbuat dari Api Boy, Lo terbuat dari tanah. Kedudukan gw lebih tinggi, ngapain gw bersujud kepada Lo” kurang lebih begitu kata Iblis. Iblis iri kepada Adam, dan iri hati inilah yang menjadi dosa pertama iblis yang langsung membuatnya terlaknat dan terusir dari Syurga.
Dengan tidak mau bersujud kepada Adam, secara tidak langsung Iblis tidak mau mengikuti perintah Allah. Allah melaknatnya. Iblis meminta penangguhan hingga hari kiamat tiba, dan Allah mengizinkannya. Iblis berjanji akan menyesatkan setiap anak manusia, kecuali hamba-hamba yang terpilih.
Kemudian di misi pertamanya dalam rangka menyesatkan manusia, Iblis menggoda Hawa & Adam untuk memakan buah khuldi. Misi iblis berhasil, Adam & Hawa akhirnya melakukan dosa pertama mereka dan kita bisa sebut juga dosa pertama umat manusia yang membuatnya terbuang dari Syurga. Untuk sementara, dari kisah ini kita bisa ambil kesimpulan, Adam & Hawa melakukan perbuatan dosa karna bujuk rayu Iblis. Jadi, Iblis berkontribusi atas dosa yang dilakuka manusia.
Lalu ada lagi nih kisah lainnya, yaitu kisah Qabil dan Habil. Qabil dan Habil adalah dua anak Adam. Jadi ceritanya keduanya diperintahkan untuk memberi persembahan. Persembahan Habil diterima oleh Allah, sedangkan persembahan Qabil tidak. Qabil iri hati kepada Habil dan karna bisikan Syetan, akhirnya Qabil membunuh Habil. Dan kejadian pembunuhan ini menjadi dosa pembunuhan pertama yang dilakukan oleh umat manusia. Untuk sementara, dari kisah ini kita bisa ambil kesimpulan, Qabil melakukan perbuatan dosa pembunuhan karna bujuk rayu Syetan. Makin valid ya.
Oke, dari tadi udah ada 2 kasus dosa nih yang ada campur tangan iblis atau syetan di dalamnya dan keduanya adalah dosa pertama umat manusia. Jadi kalo gak ada iblis atau syetan, kemungkinan manusia tidak akan melakukan perbuatan dosa.
Namun, ternyata tidak sesimple itu, saya juga menemukan kisah tentang Nabi Sulaiman yang punya ide buat memasukkan iblis dan jajarannya atau syetan ke penjara agar mereka tidak lagi bisa merayu manusia kepada perbuatan dosa.
Tau sendiri kan gimana kuasa Nabi Sulaiman? Beliau ini bukan sembarang beliau, karna beliau ini bisa menjadikan Jin dan setan sebagai babunya yang bisa disuruh-suruh.
Singkatnya, Nabi Sulaiman mendapatkan izin dari Allah untuk memenjarakan Iblis dan jajarannya. Udah nih, Iblis udah di penjara. Tapi ternyata ada hal lain yang juga sama buruknya terjadi dengan ketidakadaan iblis di antara manusia.
Jadi suatu pagi, Nabi Sulaiman menyuruh stafnya untuk menjual tas buatannya ke pasar, namun stafnya tersebut pulang tanpa menjual satu tas pun dengan alasannya Pasar tiba-tiba sepi.
Keesokan harinya, Nabi Sulaiman menyuruh stafnya untuk menjual tas buatannya lagi ke pasar, namun lagi-lagi stafnya pulang tanpa menjual satu tas pun, dengan alasannya yg sama, pasar tiba-tiba sepi.
Setelah di selidiki, tanpa adanya Iblis dan jajarannya di antara manusia, manusia jadi sibuk mempersiapkan bekal akhirat tanpa peduli lagi dengan dunia.
Mengetahui hal itu, Nabi Sulaiman melepaskan kembali Iblis dan jajarannya, dan kemudian keseimbangan kembali terjadi. Manusia kembali sibuk pada dunia dan pasar kembali ramai.
Berdasarkan kisah barusan, jadi memang benar dengan tidak adanya Iblis dan jajarannya, keinginan Manusia untuk berbuat dosa jadi berkurang, tapi itu membuat dunia jadi tidak seimbang. Karna semua manusia akan sibuk pada akhirat dan melupakan dunia. Sedangkan Allah sendiri sudah berpesan dalam firmanNya, kejarlah akhirat tapi jangan lupakan dunia.
Jadi, biarpun begitu, Iblis dan jajarannya tetap dibutuhkan di dunia untuk membuat dunia seimbang. Memang betul iblis merayu manusia untuk berbuat dosa, tapi kita sebagai manusia juga telah diberi pengetahuan oleh Allah untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Itulah enaknya jadi manusia, karna manusia diberi kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri dengan dibekali oleh nafsu dan akal.
Inget, pada akhirnya, di hari pembalasan nanti, Iblis dan jajarannya akan berlepas diri dari apa yang kita kerjakan. Mereka tidak akan mau di salahkan atas dosa yang kita lakukan, meskipun ya memang benar kita melakukan dosanya karna di rayu oleh mereka.
Jadi gitu ya kurang lebih, semoga menjawab rasa penasaran kita semua. Jika ada kesalahan atau ada yang perlu ditambahkan, kolom komentar terbuka lebar untuk kalian. Tulis pendapatmu di sana!
Komentar
Posting Komentar