Dari Taekwondo Ke Muaythai (Kagok Euy)
Taekwondo MDP |
Secara alamiah, fisik saya sangat buruk dan sangat tidak berbakat di dalam seni beladiri. Tapi... hati & pikiran saya sangat menyukainya. Karna faktor itulah, saya butuh kerja ekstra untuk mempelajari setiap gerakan beladiri.
Jika teman-teman saya bisa hafal & faseh suatu gerakan hanya dalam beberapa hari, bagi saya sendiri.. saya membutuhkan lebih.. Kadang berminggu-minggu, bahkan bisa berbulan-bulan hanya untuk bisa melakukan satu gerakan saja.
Waktu kuliah, hampir 3 tahun saya belajar beladiri Taekwondo di kampus. Selama 3 tahun itu perkembangan saya paling lambat dibanding teman-teman saya yang lain. Saya juga sering gak mau kalau di suruh ikut ujian kenaikan sabuk.
Bagi saya sabuk itu hanya penanda saja, tidak 100% mencerminkan kemampuan. Jadi sabuk tidak begitu penting bagi saya. Alhasil di saat teman-teman saya rata-rata sudah sabuk hitam, hingga saat ini saya masih saja menyadang sabuk hijau strip.
Selepas lulus kuliah, saya sudah jarang ikut latihan Taekwondo, tapi saya masih sering melatih gerakan-gerakan yang saya bisa di rumah. Jadi otomatis gerakan Taekwondo sudah menjadi basic dari beladiri saya.
Neo Digital x Bang Panji (Trainer dari Bandit Muaythai Jakarta) |
Taekwondo & Muaythai memiliki cara menendang yang sedikit berbeda. Jika Taekwondo memanfaatkan momen dan snap saat menendang, Muaythai malah menggunakan power dan melepaskan tenaga tendangan secara langsung tanpa menarik kaki kembali ke posisi kuda-kuda.
Selain itu ada banyak perbedaan gerakan jurus tendangan antara Taekwondo & Muaythai. Tapi prinsipnya sih tetap sama. Kuda-kuda & fisik harus kuat sebelum mulai belajar gerakan jurusnya.
Butuh bebeberapa kali pertemuan latihan buat saya untuk bisa merubah basic gerakan dari Taekwondo ke Muaythai. Jika di Taekwondo seringnya gerakan kaki yang dilatih, di Muaythai gerakan kaki & tangan dilatih dengan porsi yang sama banyak. Itu menjadi challenge tersendiri bagi saya.
Hal ini mungkin terjadi hanya pada saya saja, atau mungkin kamu juga sempat mengalaminya saat berpindah aliran beladiri dari satu beladiri ke beladiri yang lain?
Dulu... beladiri saya gunakan buat gaya dan sombong-sombongan, tapi semakin ke sini, saya menyukai beladiri untuk menenangkan jiwa dan menguatkan fisik. Beladiri yang baik mengajarkan kita untuk mengontrol emosi, bukan malah mengumbarnya.
Lebih baik gunakan akal dulu baru gunakan otot. Jika memang harus menggunakan otot, jangan sampai hilang akal. Jadi menurutmu.. beladiri apa yang paling kamu sukai?
Komentar
Posting Komentar