Ceritanya Numpang Mandi di Air Terjun Harau Resort Payakumbuh Sumatera Barat
Sehari di Payakumbuh, eh air PDAM nya mati, alhasil gak bisa mandi. Untungnya ada sumber air kecil dari bukit depan rumah abang, jadi saya bertiga dengan adik-adik sepupu saya ngangkutin air dari sana ke kamar mandi.
Pas air penuh, saya langsung mandi. Serrr... airnya duingin banget, kayak air hujan.
Selesai saya mandi, eh abang dan ayuk malah ngajak mandi di air terjun harau resort yang kebetulan gak jauh dari rumah abang. Tinggal keluar jorong/lorong dah ketemu deh pintu gerbang harau resort. Lokasinya deket kok dengan kantor bupati lima puluh kota.
Perjalanan ke sana pemandangannya hijau banget. Ada sawah bertingkat-tingkat dengan background tebing batu yang tinggi dan curam, tebing itu nyaris lurus dan rapi seperti di pahat. Sayangnya saya gak sempat ambil fotonya karna sudah sangking terpanahnya dengan keindahan alam di sana.
Sebelum masuk ke pintu gerbang harau selanjutnya, nanti biasanya akan ada abang-abang yang mintai uang masuk. Karna abang kami dah pada kenal dengan orang-orang di sana, jadi kami langsung masuk aja.
Setelah sampai di sana, saya gak ikutan mandi. Bukan karna dingin saja, tapi karna saya gak bisa berenang. Haha. Akhirnya cuma abang dan adik-adik sepupu saya saja yang mandi. Saya, ayuk, dan ponakan (anak ayuk) cuma foto-fotoin mereka saja sambil makan di salah satu kedai di sana.
Pas banget waktu itu air terjun harau lagi deras-derasnya, padahal kata ayuk beberapa bulan lalu air terjun ini sempat kering. Jadi kami beruntung sekali bisa datang ke harau di moment yang tepat.
Pas air penuh, saya langsung mandi. Serrr... airnya duingin banget, kayak air hujan.
Selesai saya mandi, eh abang dan ayuk malah ngajak mandi di air terjun harau resort yang kebetulan gak jauh dari rumah abang. Tinggal keluar jorong/lorong dah ketemu deh pintu gerbang harau resort. Lokasinya deket kok dengan kantor bupati lima puluh kota.
Perjalanan ke sana pemandangannya hijau banget. Ada sawah bertingkat-tingkat dengan background tebing batu yang tinggi dan curam, tebing itu nyaris lurus dan rapi seperti di pahat. Sayangnya saya gak sempat ambil fotonya karna sudah sangking terpanahnya dengan keindahan alam di sana.
Sebelum masuk ke pintu gerbang harau selanjutnya, nanti biasanya akan ada abang-abang yang mintai uang masuk. Karna abang kami dah pada kenal dengan orang-orang di sana, jadi kami langsung masuk aja.
Setelah sampai di sana, saya gak ikutan mandi. Bukan karna dingin saja, tapi karna saya gak bisa berenang. Haha. Akhirnya cuma abang dan adik-adik sepupu saya saja yang mandi. Saya, ayuk, dan ponakan (anak ayuk) cuma foto-fotoin mereka saja sambil makan di salah satu kedai di sana.
Pas banget waktu itu air terjun harau lagi deras-derasnya, padahal kata ayuk beberapa bulan lalu air terjun ini sempat kering. Jadi kami beruntung sekali bisa datang ke harau di moment yang tepat.
Komentar
Posting Komentar